Raga mendamba untuk kembali hancur menjadi debu.
Tulang-tulang menantikan pembebasan dari kalsifikasi, dan ingin terkikis lewat resorpsi.
Darah dan daging bersiap untuk transisi, dari sekedar tampak badani menjadi sebuah memori.
Ibu, ulurkanlah tanganmu seperti sulur pepohonan.
Aku ingin berputar di dalam nadimu seperti air yang menemukan bentuknya yang baru di dalam sebuah pipa.
Ayah, penuhilah paru-paruku sampai sesak dengan udara.
Aku ingin tercerai agar aku bisa membangun rumah dari kepingan fragmen diriku yang berhambur di permukaan langit.
Akan kurobek pelupuk realitaku dan berteriak aku kepada ceruknya.
Akan kulontarkan tengkorakku ke orbital ruang angkasa, supaya bisa aku melihat planet-planet menari di sekelilingku.
Tidak ingin kutinggalkan satupun serpihan residu disini, tidak juga sekedar noda lipstik diatas cangkir kopiku.
Karna aku hanya ingin.. Pulang.