Tangan bayi mengepal karna marah pada tuhan,
Dan tangisnya menyiratkan penyesalan karna telah lahir dan tidak diberi pilihan.
Seperti kita yang marah pada waktu yang mempersempit jangkauan,
Kita juga menyesal pada jarak yang memperberat langkahan.
Katanya tuhan hanya sejauh doa, berarti tuhan tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya fabrikasi akal kita.
Katanya waktu nyata karna kita tercelup dalam ruang, berarti mekanistik berupa waktu hanya konstruksi dari pikiran semata.
Saat sadar bahwa variabel sebenarnya saling terikat, kebebasan kita cuma jadi ilusi belaka.
Dan saat tidak ada lagi kambing hitam pemberi berkat, kita cuma bisa minta maaf karena telah mengada.