Celestial Dearest

You are not my sun, my moon, or my star

You are the space in between

The ether that holds them up

 

 

You are not my sunlight, my moonbeams, or my luminous star

You are the cusp of midnight

The darkness that makes the light and colors distinct on my sky

 

 

You are dark, as dark and obscure as the dark matter

You spread up in the sky

Occupy almost whole of my universe

tumblr_odln58mlbj1tylr0uo1_500

I found the starlight in your eyes

One night I saw you,
like a projection beamed in from a great distance,
you were fading,
like the light of a dying star
trying to find its shine once more.
But all the nights we spent
to invent forms of body heat
All the hours we spent
to distracting ourselves from the universal woe
I found entire worlds between the rings in your eyes.
I found the starlight in your eyes
honenamamixaaa-7561

The Unknown

We are afraid of the future.
We are afraid of the unknown.
We are afraid of the unknown fundamental laws of nature.
We are afraid of something that we don’t know how to define with words.
We want to control.
But even if this was an abbreviated world we could do very little to control this life.
We have no control.
We fear the unknown and we fear things coming to an inevitable end that is beyond our control.
What can humanity do but hum hymns of the unknown?
And now we’re chasing the unknown before its inevitability chases us.
We choose to appreciate it. We name it.
We name it as a reminder, but we’re too afraid to define what it is..
Because we don’t want it to be less real than we want it to be.
The fear of the unknown created an appreciation of it.
A false but hopeful facade.

11705318_1610692289185942_2172074691113994428_n

Cinta itu seperti gravitasi.

Sebuah manifestasi energi yang memiliki keindahan yang agung tetapi juga bisa bersifat destruktif.

Seperti halnya gravitasi yang selalu menarik kita ke pangkuan bumi setiap kali kita mencoba untuk melempar diri ke langit, cinta akan menarik seseorang agar tidak bisa lepas dari orang lain meskipun ia berulang kali pergi dari orang itu.

Tapi disatu sisi, reaksi kimia yang satu ini bukan sesuatu yang dapat kamu kontrol dan prediksi.

Seperti lubang hitam, bisa saja cinta adalah gravitasi dan kehampaan dalam satu wujud yang sama.

Ketika kamu merangkak ke dalamnya, kamu akan berputar dan hilang ditelan oleh intensitas yang tidak kamu tau seberapa jauh untuk sampai ke ujungnya.

Dan kali ini aku tertarik oleh sesuatu yang substansial di dalam dirimu.

Tersesap semudah butiran pasir yang menyelusup lalu menyatu dengan pantai, aku tidak mau melawan ketika kamu menarikku masuk ke dalam misteri semesta tak berujung.

Atau bahkan jika mungkin kamu memutuskan untuk jadi tempat berpijakku yang solid.

Balerina

tumblr_m0knjaeMEx1qkphsho1_500

Ini kisah sedih.

Balerina di dalam kotak musik kecilnya ingin bunuh diri,
Lelah ia akan hidupnya yang ditakdirkan untuk bergerak dalam tarian yang monoton dan prediktif.
Semula dipikirnya Sisifus orang paling sial di muka bumi,
Tapi ternyata figur plastiknya yang cantik dikutuk terus menari mengikuti alunan musik yang repetitif.

TYMB

Tuhan menciptamu karna dia Tuhan Yang Maha Bosan.
Tuhan ingin hiburan. Ingin tertawa.
Hiburan surga tak cukup lucu.
Pujian para malaikat terdengar terlalu indah dan juga monoton.
Ia ingin kekacauan. Ingin masalah.
Ia ingin buat cerita yang epic antara gelap dan terang.
Lalu diciptakan olehNya papan catur kehidupan,
Dan kamu ditempatkanNya didalam skenario kemurahan hatiNya.
Kamupun senang.
Kamu mencintai rezim keseharian,
Dan menikmati tiap debaran jantung yang menandakan intimidasi waktu yang ditetapkanNya untukmu.
Padahal kamu ini hanya sebuah lelucon. Mainan.
Bidaknya Tuhan. Budaknya kehidupan.

Venus and The Crescent Moon (May 21th 2015)

22196_625479220886562_8626927992675401571_n

A floating crescent moon that appears tonight,
 Reminds me of your crooked smile..
And Venus stays beside it, in the same ink blue night sky.

I wonder if you and I were actually together, like the Moon and the Venus tonight..
How would it feels to sit beside you watching a crimson-apricot sun that slowly melts into the horizon night?
I wonder if you and I were actually together, like the Moon and the Venus tonight..
How would you feel if I lay beside you to give you warmth in the dark corner of night.

Good night, love.

MAAF, KARENA AKU MENGADA

Tangan bayi mengepal karna marah pada tuhan,
Dan tangisnya menyiratkan penyesalan karna telah lahir dan tidak diberi pilihan.
Seperti kita yang marah pada waktu yang mempersempit jangkauan,
Kita juga menyesal pada jarak yang memperberat langkahan.

Katanya tuhan hanya sejauh doa, berarti tuhan tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya fabrikasi akal kita.
Katanya waktu nyata karna kita tercelup dalam ruang, berarti mekanistik berupa waktu hanya konstruksi dari pikiran semata.

Saat sadar bahwa variabel sebenarnya saling terikat, kebebasan kita cuma jadi ilusi belaka.
Dan saat tidak ada lagi kambing hitam pemberi berkat, kita cuma bisa minta maaf karena telah mengada.

Teruntuk Gaia dan Uranus

Raga mendamba untuk kembali hancur menjadi debu.

Tulang-tulang menantikan pembebasan dari kalsifikasi, dan ingin terkikis lewat resorpsi.

Darah dan daging bersiap untuk transisi, dari sekedar tampak badani menjadi sebuah memori.

Ibu, ulurkanlah tanganmu seperti sulur pepohonan.
Aku ingin berputar di dalam nadimu seperti air yang menemukan bentuknya yang baru di dalam sebuah pipa.

Ayah, penuhilah paru-paruku sampai sesak dengan udara.
Aku ingin tercerai agar aku bisa membangun rumah dari kepingan fragmen diriku yang berhambur di permukaan langit.

Akan kurobek pelupuk realitaku dan berteriak aku kepada ceruknya.
Akan kulontarkan tengkorakku ke orbital ruang angkasa, supaya bisa aku melihat planet-planet menari di sekelilingku.
Tidak ingin kutinggalkan satupun serpihan residu disini, tidak juga sekedar noda lipstik diatas cangkir kopiku.
Karna aku hanya ingin.. Pulang.

Siapa aku?

Aku adalah kontradiksi.

Aku hampir tidak pernah benar-benar serius dalam suatu hal, tapi juga terlalu serius.

Aku kejam dan berdarah dingin, tapi juga sensitif.

Aku memakai logika, tapi juga bertindak impulsif.

Aku ingin bahagia, tapi selalu memikirkan hal yang menyedihkan.

Aku pesimis, tetapi ambisius.

Aku benci diriku sendiri, tapi juga menyukainya.

Aku terlalu idealis, tapi juga sangat realistis.

Aku bilang tidak peduli, tapi nyatanya aku memikirkannya.

Aku sangat menikmati kesendirian, tapi juga merasa kosong dan kesepian.

Aku tenang, tetapi kacau.

Aku haus perhatian, tapi aku menolak diberi perhatian.

Aku benci semua orang, tapi juga memiliki kasih pada setiapnya.

Aku ingin membangun koneksi mendalam, tapi selalu merasa terpisah dari dunia.

Aku lega bahwa aku hanya sebutir debu yang mudah terlupakan, tapi juga ingin dianggap ada.

Aku terlalu dalam, tapi juga terlalu dangkal.

Aku bisa ditebak dalam tidak tertebaknya aku.

Aku hidup, tapi aku mati.

Pikiranku berantakan.

Otakku adalah medan tempur.

Paradoks.

Seperti halnya benda-benda material yang lucunya disusun oleh sesuatu yang non-material.

Seperti oksigen yang menyokong kehidupan, tapi juga menyebabkan kemerosotan keberadaannya.

Seperti ironisnya kebebasan manusia untuk memilih, tapi juga tidak bebas dari konsekwensi pilihannya.

Seperti alam semesta yang selalu mengada dan kekal, tapi juga selalu berubah.

Aku. Adalah sebuah kontradiksi.